
Berdasarkan analisis terungkap, umur lalat vampire itu antara 20-30 juta tahun. Kelelawar yang telah ada sejak 50 juta tahun lalu, maka diperkirakan lalat vampire telah menjadi parasit hampir setengah waktu eksistensi kelelawar. "Lalat kelelawar adalah kasus evolusi spesifik yang luar biasa, hewan yang mengalami co-evolusi dengan kelelawar dan tak ditemukan di mana pun," ungkap George Pinar, pakar hewan daru Universitas Oregon, seperti dikutip Livescience, Sabtu (4/1/2012).
Ada berbagai jenis lalat vampire yang dikenal, masing-masing punya darah favorit dari jenis kelelawar tertentu. Lalat vampire hidup di bulu atau sayap kelelawar, beberapa berkaki dan beberapa tidak, bisa juga bersayap dan tidak. Lalat ini tergolong menjadi dua famili, streblidae dan nycteribiidae. Saat ini, ilmuwan mengetahui bahwa hanya lalat jenis nycteribiidae yang bisa menyebarkan malaria kelelawar. Namun, diduga lalat vampir jenis streblidae juga bisa berperan.
Fosil yang ditemukan merupakan jenis lalat vampire streblidae. Penemuan fosil jenis ini adalah pertama kalinya. Diperkirakan, lalat tersebut meninggalkan kelelawar sejenak untuk kawin namun akhirnya malah terjebak di amber.
Poinar memublikasikan hasil penelitiannya di dua jurnal. Riset tentang kaitan lalat vampire dan malria dipublikasikan di jurnal Parasites & Vectors bulan Desember 2011. Sementara, riset tentang fosilisasi lalat vampire dipublikasikan di Systematic Parasitology bulan ini.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar